LAMPUNG77.ID – Keluarga korban tragedi kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mendatangi Kantor Sriwijaya Air di Neglasari, Kota Tangerang, Jumat (11/11/2022).
Kedatangan para keluarga korban tragedi SJ-182 itu ke Kantor Sriwijaya Air dengan membawa 6 poin tuntutan. Salah satunya meminta agar pihak Maskapai Sriwijaya Air dapat segera membayarkan santunan.
Salah seorang keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182, Ari Kartini mengaku belum mendapat santunan senilai sekitar Rp 1,5 miliar.
Menurut Ari, keluarga korban yang belum menerima santunan tetap menolak menandatangani RnD yang disyaratkan.
“Sudah hampir 2 tahun belum dapat (santunan). Keluarga yang belum menerima santunan menolak untuk tandatangani RnD,” kata Ari, seperti dikutip dari Lampung77.com –jaringan Lampung77.id, Jumat (11/11/2022).
Ari Kartini merupakan istri dari Capt Didik Gunardi yang menjadi korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Capt Didik Gunardi adalah Pilot Nam Air yang saat tragedi itu terjadi berada di Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Berikut ini 6 poin tuntutan keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182:
1. Meminta Sriwijaya Air segera mencairkan santunan sesuai UU Penerbangan.
2. Sesuai rekomendasi Komisi V DPR RI, keluarga menuntut agar uang santunan dititipkan ke pengadilan atau pihak ketiga.
3. Keluarga korban yang belum mengambil santunan tetap menolak menandatangani RnD yang disyaratkan karena bertentangan dengan UU Penerbangan.
4. Meminta Sriwijaya Air bertanggung jawab penuh atas keperluan keluarga korban sampai kasus SJ 182 benar benar dinyatakan selesai.
5. Meminta Sriwijaya tidak menggangu hak privasi keluarga korban yang menggugat ke Boeing Company di Amerika.
6. Meminta Presiden turun tangan mengatasi persoalan penerbangan di Tanah Air agar kejadian serupa tidak terus terulang.
“Cukup kami yang jadi korban, jangan lebih banyak lagi. Kita pengen Presiden bantu kita,” pungkas Ari.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu, 9 Januari 2021, lalu. Dalam kecelakaan pesawat ini menewaskan 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 awak.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
(Tim/Yar/P1)