Lampung77.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan potensi cuaca ekstrem seperti hujan es masih berpotensi terjadi hingga Maret-April 2022.
BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem tersebut dan dampak yang ditimbulkan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan kejadian cuaca ekstrem berupa fenomena hujan es telah terjadi dalam sepekan ini di beberapa wilayah seperti Surabaya, Lampung, Bekasi, dan wilayah lainnya. Kejadian tersebut disertai juga dengan hujan intensitas lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat/petir dan angin kencang.
“Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit,” jelas Guswanto, dalam keterangan resminya, Selasa (22/2/2022).
Ia mengungkapkan bahwa fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.
Menurutnya, hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi dan menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut. Sehingga, dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.
“Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan Cb atau yang dikenal dengan istilah downdraft, dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk di puncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es,” jelasnya.
Baca Juga: Kapal Feri Kandas 11 Jam Saat Berlayar dari Merak Menuju Bakauheni
Ia mengatakan, kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara. Dan bahkan, ketika sampai jatuh ke permukaan bumi pun masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.
“Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi hingga Maret-April mendatang, maka BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut. Serta, dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang,” pungkasnya.
Sebelumnya, viral di media sosial hujan es mengguyur wilayah Sekincau, Lampung Barat, pada Minggu (20/2/2022) lalu. Dalam video yang beredar tersebut tampak butiran-butiran es jatuh bersamaan dengan turunnya hujan.
Baca Juga: Cuaca Lampung 22 Februari 2022: Awas Hujan-Angin Kencang, Ini Daftar Wilayahnya
(Yar/P1)