LAMPUNG77.ID – Setelah 16 tahun berpisah karena bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi. Nur Hayati (35), akhirnya kini bisa kembali berkumpul dengan keluarganya di Desa Sriwangi, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur,
Nur Hayati merupakan anak perempuan pertama dari tiga bersaudara di keluarganya. Sejak kecil, ia diasuh oleh sang nenek karena sejak SD, Nur Hayati ditinggal pergi ibu kandungnya karena persoalan keluarga. Sedangkan Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh serabutan.
Baca: 16 Tahun Hilang, Tangis Pilu Sambut Nurhayati Tiba di Lampung Timur
Dilatarbelakangi dari permasalahan ekonomi keluarga, Nur Hayati pun nekat ingin mengubah nasib dengan bekerja sebagai buruh migran di Arab Saudi.
Namun, nasib tragis malah menimpanya. Ia menjadi korban perbudakan dan tidak menerima upah gaji sepeserpun selama bertahun-tahun ditempatnya bekerja.
Nur Hayati menceritakan suka duka saat dirinya berada di perantauan. Menurutnya, ia mulai memberanikan diri untuk bekerja saat usianya menginjak 18 tahun. Pernah sekali pergi, namun kembali lagi. Beberapa tahun kemudian dirinya kembali memberanikan diri berangkat ke Arab Saudi sebagai pembantu rumah tangga.
Dia mengungkapkan, bahwa awal keberangkatannya adalah secara resmi bersama PT Sumara di Jakarta, melalui seorang agen yang yang juga masih kerabat keluarga di sekitar Desanya itu.
“Ingin kerja cari uang, buat modal usaha dan bangun rumah bagus bersama simbok (nenek),” kata Nur Hayati, di kediamannya, Sabtu (31/12/2022).
Baca: Garda BMI: Pemerintah Belum Bisa Berikan Perlindungan Maksimal Terhadap PMI di Arab Saudi
Beberapa tahun bekerja di Negara Arab Saudi, Nur Hayati mulai menyadari jika dirinya tak pernah diberi upah atau gaji setiap bulannya. Alasan sang majikan karena belum memliki uang.
Dirinya pun tak diberikan ijin untuk keluar rumah atau kemanapun. bahkan, untuk berkomunikasi via telepon dengan siapapun atau keluarganya yang berada di Indonesia.
“Majikanku sebenarnya baik dan tak pernah menyiksa, makan sehari-hari tercukupi. Saya hanya bekerja membersihkan rumah dan membantu merawat 2 anak lelaki pertama majikan yang masih kecil,” ujar Nur Hayati.
Baca: Jadi Budak di Arab Saudi, TKW Asal Lampung Timur Belasan Tahun Tak Digaji
Nur Hayati menyebutkan majikan tempatnya bekerja bernama Valleh Hamad Al Gahtani, Dia bekerja sebagai dekorasi di sebuah Supermarket.
“Saya hanya diberikan kesempatan keluar rumah saat memperpanjang paspor saja dengan diantar majikan,” ujarnya.
Baca ke halaman selanjutnya >>>