Lampung77.ID – Maco Lestaluhu melakukan launching Album Solo di Kafe Babe, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Jumat (24/12/2021) malam.
Ada dua lagu sekaligus yang dirilis Maco Lestaluhu dalam album solo tersebut yakni berjudul Jangan Ragukan Cintaku dan Cintamu Tlah Bersayap. Kedua lagu tersebut bergenre musik lagu-lagu kenangan.
Pria kelahiran Ambon yang kini menetap di Bandar Lampung itu mengungkapkan bahwa dua lagu tersebut menceritakan tentang kisah nyata dalam kehidupannya.
“Dua lagu ini sebenarnya cerita pribadi, masalah kehidupan. Dua lagu ini saling berkaitan, jadi ada yang pergi dan datang. Terciptanya dua lagu ini karena itu, tentang saya ditinggalkan dan satu lagi tentang ada yang datang,” kata Maco, saat ditemui disela-sela launching di Kafe Babe.
Maco Lestaluhu mengatakan kedua lagu dalam Album Solo tersebut saat ini sudah mulai rekaman. “Tapi baru launching ini di Kafe Babe,” ujarnya.
Ia berharap lagu-lagunya itu dapat diterima masyarakat. Maco pun sangat berkeinginan agar ke depan dapat mengangkat kembali lagu-lagu kenangan di Tanah Air.
“Saya ingin kembali mengangkat dan bisa mengembangkan lagu-lagu kenangan. Saya juga pengen lebih baik lagi berkarya ke depan. Harapannya, mudah-mudahan lagu ini diterima (masyarakat). Kalau sudah diterima tentu saya sangat bersyukur karena itu berarti mereka menganggap saya ini layak,” ungkap Maco.
“Saya juga sudah ada rencana ke depan saya ingin punya talent bikin syair lagu dan saya akan bikin terus untuk beri pesan moral melalui lagu, untuk bisa dinikmati dan diambil hikmahnya oleh para penikmatnya,” lanjut Maco.
Ia mengaku bersyukur karena sejauh ini telah banyak pihak-pihak yang mendukungnya hingga akhirnya dapat melakukan launching album solo.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT atas semua yang telah diberikan kepada saya. Saya juga berterima kasih kepada keluarga dan semua yang telah mendukung. Terutama, kepada Babe (Dolly Thirta, pemilik Kafe Babe) yang sudah sangat mendukung saya,” kata Maco.
Terinspirasi Pance Pondaag
Maco mengatakan dirinya terinspirasi dengan sosok Pance F Pondaag. Menurutnya, lagu-lagu Pance selalu memiliki pesan moral dan arti kehidupan.
“Yang paling menjadi inspriasi saya adalah Pance Pondang. Saya terinspirasi dengan syairnya yang singkat, mendalam, dan memberi pesan moral, cinta, dan arti kehidupan,” kata Maco.
“Dan beliau termasuk legendaris untuk lagu-lagu kenangan ini. Makanya, saya terinspirasi sekali dengan Pance,” pungkas pria berusia 48 tahun ini.
Berawal dari Pengamen Jalanan
Maco menceritakan perjalanan singkat tentang kisah hidupnya hingga sampai akhirnya meniti karir sebagai seorang entertain seperti saat ini.
Maco mengungkapkan bahwa jauh sebelumnya, ia adalah seorang pengamen jalanan yang kerap bernyanyi dari bus ke bus di Ibukota Jakarta.
“Saya ini aslinya dari pengamen jalanan. Saya lama hidup di Jakarta hampir 30 tahun. Dan saya ini jebolan bus kota. Saya dari kampung datang merantau dan langsung di bus kota,” ungkapnya.
“Di bus kota yang membesarkan saya dengan banyak pengalaman dan akhirnya saya bisa bawa diri hingga saya bisa berkarya,” pungkas Maco yang kini telah 5 tahun memilih menetap di Kota Bandar Lampung.
Pemilik Kafe Babe, Dolly Thirta mengatakan bukan tanpa alasan dirinya memberikan dukungan kepada Maco Lestaluhu.
Menurut Babe –sapaan Dolly Thirta– selain memiliki talenta bernyanyi yang bagus, Maco juga adalah sosok yang memiliki kepribadian baik dan bersahaja. “Saya mendukung dia karena dia adalah orang yang baik,” ujar Babe.
Sementara itu, saat launching di Kafe Babe, Maco Lestaluhu menyanyikan dua lagu dalam album solonya itu yang berjudul Jangan Ragukan Cintaku dan Cintamu Tlah Bersayap. Penampilan Maco saat itu mendapat sambutan hangat dan kerap mendapatkan tepukan tangan dari pengunjung yang datang di Kafe Babe.
(Yar/P1)