Lampung77.ID – Warga Desa Penyandingan, Kecamatan Marga Punduh, Pesawaran, Lampung, menggotong keranda jenazah menuju ke pemakaman dengan menyeberangi arus sungai yang deras, Jumat (17/12/2021).
Peristiwa ini ternyata bukan kali pertama terjadi, tetapi sudah berkali-kali. Warga terpaksa menggotong jenazah dengan melewati sungai lantaran tak ada akses jembatan di desa setempat.
Video terkait peristiwa pilu ini pun viral di media sosial setelah diunggah akun Kurniawan di salah satu grup Facebook, Jumat (17/12/2021).
Dalam video itu terlihat para warga menggotong keranda jenazah dengan melewati sungai. Mereka berjalan menyeberangi arus sungai sambil berpegangan pada tali tambang.
Dihubungi Lampung77.com –jaringan Lampung77.id— melalui telepon, Jumat (17/12/2021) malam, Kurniawan yang merupakan warga Desa Penyandingan itu mengatakan mereka terpaksa menggotong jenazah dengan menyeberangi sungai karena tak ada akses lain menuju ke pemakaman.
“Iya, itu kejadiannya (warga menggotong keranda jenazah ke pemakaman) sore tadi,” kata Kurniawan.
Menurut Kurniawan, sudah lama tidak ada akses jembatan di desanya itu. Ia menyebut bahwa peristiwa warga menggotong keranda jenazah ke pemakaman dengan melewati arus sungai ini bahkan bukan yang pertama kali.
“Sudah lama tidak ada jembatan. Dan ini sudah beberapa kali pemakaman seperti ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, lokasi pemakaman di wilayah tempat tinggalnya itu berada di pinggiran desa. Untuk menuju ke tempat pemakaman tidak ada akses lain, kecuali harus menyeberangi sungai. Hal itu lantaran tidak ada akses jembatan di desanya.
“Enggak ada jalan lain, memang cuma itu jalannya untuk ke pemakaman karena enggak ada jembatan penghubung. Bahkan, kalau pas lagi banjir dan ada warga yang meninggal, pemakaman terpaksa ditunda. Tapi untungnya pas tadi sore itu banjirnya sudah surut,” ungkapnya.
Kurniawan menyebutkan bahwa tak cuma ke pemakaman, tetapi aktivitas warga seperti berkebun hingga ke sekolah pun harus melewati sungai yang membentang sepanjang sekitar 28 meter itu.
Ia dan warga setempat berharap, pemerintah daerah dapat segera membangunkan jembatan di desanya.
“Harapannya tolong dibangun jembatan. Kami tidak minta harus permanen, yang penting orang bisa lewat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa ada 5 pekon di Desa Penyandingan dengan jumlah penduduk sekitar 600 kepala keluarga.
(Tim/Yar/P1)