Lampung77.ID – Komisi IV DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Nusantara, Senayan Jakarta, Senin (4/4/2022). Kementan dicecar mengenai data lahan kedelai hingga bibit impor dari Brazil.
Dalam RDP itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mempertanyakan data sasaran luas tanam sebesar 650 hektare dengan produktivitas 1,59 ton per hektare dan produksi kedelai yang mencapai 989.148 ton yang dipaparkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Suwandi.
Dalam kesempatan RDP tersebut, Suwandi menyebutkan bahwa ada 21 produsen bibit kedelai lokal yang siap produksi.
“Target tahun 2022, 600 ribu hektare, tapi yang 600 ribunya dari KUR dan APBN 50 ribu. Saya sudah bilang sebelumnya, lahan darimana? Anak buah anda kelimpungan mencari lahan di lapangan. Eselon III dan IV nangis cari lokasi tanah. Anda cari bibit 30 juta kg aja mengaku kesulitan,” kata Sudin, seperti dikutip dari situs resmi DPR, Selasa (5/4/2022).
Politisi PDI-Perjuangan ini juga mempertanyakan bibit kedelai diimpor dari Brazil yang konon cocok dan bisa ditanam di Indonesia. Namun, mengingat perjalanan dari Brazil ke Indonesia membutuhkan waktu 40 hari, maka Sudin menilai hail itu cukup berisiko terhadap bibit kedelai tersebut.
“Dalam perjalanan, kedelainya diapa-in? Kalau terlalu kering mati, kalau di pendingin nanti jadi tempe. Saya enggak bisa terima ini,” tegas Sudin yang merupakan Legislator asal Dapil Lampung 1 tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono mempertanyakan sasaran produksi kedelai di tahun 2022. Pasalnya, menurut dia produksi kedelai Nasional di tahun 2021 pun tidak mencapai 200 ribu ton.
“Kalau target ini tidak tercapai juga, siapa yang bertanggung jawab?” tanya politisi Partai Gerindra ini.
Baca Juga: Keliling 3 Kabupaten di Lampung, Sudin Tanam Mangrove hingga Bahas Soal Kedelai
(Yar/P1)