LAMPUNG TIMUR, LAMPUNG77.ID – Ceceran material gumpalan berwarna hitam pekat, bertebaran di laut dan pesisir pantai Kabupaten Lampung Timur.
Menurut para Nelayan dan warga, Limbah tumpahan minyak itu terlihat di lautan sejak 4 hari lalu, sedangkan di bibir pantai sudah sejak 2 hari ini.
“Dibibir pantai limbah minyak nampak sudah 2 hari ini dan masih di lakukan pembersihan oleh para tim pengelola” ungkap Tarmidi, pengelola Pantai Kerang Mas, Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Jum’at (15/7/2022).
Dari keterangan mereka, limbah minyak tersebut selalu terjadi setiap tahunnya sejak 3 tahun ini.
Diketahui, ceceran minyak tersebut berasal dari kebocoran eksplorasi minyak bumi lepas pantai di Lampung Timur yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatera (OSES).
Tanggapan PT PHE OSES;
Indra Darmawan, Head of Comrel & CID PHE OSES membenarkan hal tersebut, saat di mintai keterangannya di Kantor Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.

Menurutnya, menindaklanjuti penemuan ceceran minyak pada permukaan laut di jalur pipa bawah laut KRIB-CINP itu, PHE OSES responsif melakukan penanganan sumber kebocoran dan pembersihan (oil spill combat) di perairan area anjungan KRIB.
PHE OSES berkoordinasi secara intensif dengan SKK Migas, Kementerian LHK, dan Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas hingga ke Pemerintah Daerah mencakup Bupati Lampung Timur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung Timur, Camat Labuhan Maringgai, KSOP serta Kepala Desa setempat.
Tim operasi secara cepat menangani sumber kebocoran dan mengisolasi jalur pipa bawah laut. Secara sigap, tim pun menerjunkan 15 armada kapal dan helicopter untuk memantau penyebaran ceceran melalui udara (flyover) untuk melokalisir dan membersihkan ceceran menggunakan perlengkapan oil boom sepanjang 1.500 meter dan oil skimmer.
Tim juga melanjutkan simulasi trajectory untuk mendukung proses pembersihan yang menyeluruh. Saat ini, Tim operasi siap siaga dengan perlengkapan yang memadai dalam membersihkan ceceran yang ada di pesisir pantai.
Terpisah, Senior Manager Relations Regional Jawa, Agus Suprijanto, dalam keterangan resminya menyampaikan, PHE OSES telah memiliki standar prosedur dalam memastikan kehandalan fasilitas migas melalui patroli pengecekan dan Oil Spill Response Team yang terlatih, sehingga dapat langsung diketahui sumber kebocoran dan melakukan penanganan jika terjadi insiden.
“Saat ini kebocoran sudah ditanggulangi. Kami berkomitmen melakukan pembersihan dengan mengoptimalkan sumber daya kompeten yang dimiliki” kata Agus Suprijanto, dalam keterangannya.
“PHE OSES dalam operasinya senantiasa patuh pada aspek HSSE dengan mengutamakan perlindungan keselamatan lingkungan dan masyarakat. Sehingga segenap upaya maksimal akan kami lakukan dengan berkoordinasi secara intensif dengan pemangku kepentingan pusat dan daerah serta membantu masyarakat melakukan pembersihan di lokasi yang terdampak” tandasnya.
Baca: Nelayan Tenggelam di Lampung Timur Ditemukan Meninggal Dunia
(And/P1)