LAMPUNG TIMUR, LAMPUNG77.ID – Limbah minyak berbentuk gumpalan menyerupai aspal berwarna hitam, yang berasal dari kebocoran eksplorasi migas PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatera (OSES) setiap harinya masih terlihat dan muncul di Pesisir Pantai Lampung Timur.
Tetapi, saat kembali muncul, limbah minyak itu kemudian langsung dibersihkan oleh tim pekerja yang berasal dari warga setempat.
“Setiap hari masih terlihat di pantai Desa Muara Gading Mas. Padahal sudah dibersihkan, tapi saat pagi muncul lagi,” kata Sugeng, salah seorang pekerja yang ikut melakukan pembersihan, Kamis (21/7/2022).
Baca Juga: Limbah Minyak Cemari Pantai Lampung Timur, Ini Tanggapan PT PHE OSES
Menurut Sugeng, limbah tersebut menggumpal seperti aspal dan jika terkena panas matahari akan meleleh dan berbau minyak.
Sugeng mengaku sudah bekerja sejak 3 hari untuk mengumpulkan limbah minyak tersebut yang kemudian dimasukan ke dalam karung.
“Hari ini agak berkurang, kalau 7 hari lalu yang paling banyak,” ungkapnya.
Tak hanya dipinggiran pantai, limbah tersebut juga banyak ditemui oleh para nelayan setempat yang sedang melaut.
“Limbah hitam masih terlihat, walau tak seberapa,” kata Karita (41), nelayan kapal jaring, warga Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
Baca Juga: Nelayan Lampung Timur Minta Kompensasi Dampak Pencemaran Limbah PHE OSES
Nelayan kapal jaring itu mengaku bahwa dirinya pulang menepi lebih awal karena sejak 3 malam sangat sulit untuk mendapatkan ikan.
“(Musim angin) Timuran kali ini ikan lebih susah di dapat, gak tau kenapa,” katanya.
Ia mengaku dalam beberapa hari melaut kerap merugi. Menurutnya, sejak 3 malam melaut hanya bisa mendapatkan 2 kwintal ikan. Padahal, modal yang dikeluarkan untuk operasional hampir Rp 7 juta, sementara hanya bisa menghasilkan ikan seharga Rp 3 juta.
“Saya gak tahu pasti apakah hal ini pengaruh limbah atau bukan. Namun, (musim angin) timuran tahun lalu gak separah ini,” ujarnya.
Terpisah, Tim Penegakan Hukum (Gakum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Perusahaan Migas setempat terpantau berada di lokasi adanya limbah di Pantai Lampung Timur.
Dari informasi yang diperoleh, keberadaan mereka sedang mengumpulkan sampel seperti air dan lumpur untuk dilakukan pemeriksaan.
Namun, saat ditemui, mereka enggan untuk dimintai keterangan terkait aktivitas atau pekerjaan yang sedang mereka lakukan di pesisir pantai Lampung Timur tersebut.
Baca Juga: Kacau! Pesisir Pantai Panjang Bandar Lampung Tercemar Limbah Oli
(And/P1)