LAMPUNG77.ID – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lampung Tengah (Lamteng) mencatat hingga awal November 2022, terdapat 137 kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di wilayah Lamteng.
Dari jumlah 137 kasus pencabulan tersebut, satu diantaranya merupakan hubungan sedarah atau inses (incest). Sedangkan mayoritas kasus pencabulan terjadi akibat hubungan berpacaran.
“Dari awal tahun hingga awal November 2022 ini, ada 137 kasus pencabulan atau kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Lampung Tengah,” kata Eko Yuono, Ketua LPA Lampung Tengah, seperti dikutip dari Lampung77.com –jaringan Lampung77.id, Jumat (4/11/2022).
Eko menyebutkan dari jumlah kasus pencabulan tersebut, satu diantaranya merupakan hubungan sedarah yang dilakukan seorang Ayah terhadap putri kandungnya. Perbuatan bejat tersebut dilakukan sang Ayah selama bertahun-tahun sejak korban masih SD hingga SMP.
Baca Juga: Tega! Ayah di Lampung Setubuhi Anak Kandung Selama 2 Tahun
Sedangkan kasus pencabulan yang paling banyak terjadi, kata Eko, mayoritas akibat hubungan berpacaran dengan rata-rata usia korban yakni berkisar 13-16 tahun.
“Dari 137 kasus, ada satu kasus inses, mudah-mudahan tidak ada lagi. Kemudian, rata-rata kasus yang terjadi atau sekitar 75 persen itu akibat pacaran. Sedangkan sisanya itu ada karena pemerkosaan, dan macam-macam,” ungkap Eko.
“Untuk usia korban itu dari 5-17 tahun. Sedangkan paling banyak itu dari usia 13-16 tahun,” lanjut Eko Yuono.
Baca Juga: Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pelajar SMA di Lampung Ditangkap Polisi
Eko menyebutkan media sosial atau medsos diindikasi menjadi faktor utama yang memicu terjadinya beragam kasus pencabulan tersebut.
“Dari berbagai kejadian, faktor utama medsos. Karena banyak yang pelaku dan korban itu awalnya ketemu di medsos, kemudian pacaran dan melakukan hubungan,” ujarnya.
“Selain itu, karena akibat sering menonton film. Jadi, ada sekitar 75 persen anak-anak yang melakukan tindak pidana asusila itu adalah penikmat film porno. Ini tentu hal yang sangat mengkhawatirkan,” lanjut Eko.
Baca ke halaman selanjutnya >>> Jumlah kasus meningkat dari tahun 2021