Anton mengatakan, gempa bumi yang tercatat didominasi oleh kejadian gempa bumi dengan kedalaman dangkal atau kurang dari 60 km.
“Dari 809 kejadian gempa bumi, 771 kejadian tergolong ke dalam gempa bumi dangkal yaitu dibawah 60 km dan 38 kejadian tergolong gempa bumi menengah yaitu 60 = H < 300,” jelasnya.
“Dari 809 kejadian gempabumi tersebut terdapat 39 kejadian gempabumi dirasakan di wilayah
Lampung dan tidak ada kejadian gempa bumi merusak,” lanjutnya.
Anton menungkapkan, aktivitas kegempaan yang terjadi di wilayah Lampung dan sekitarnya menunjukkan adanya aktivitas pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia (Zona Subduksi) di sebelah barat dan barat daya Lampung, serta Patahan Sumatera pada Segmen Kumering dan Segmen semangko.
“Kepada Masyarakat di wilayah Lampung yang berada pada daerah rawan gempa bumi dan tsunami, serta stakeholder agar tetap selalu waspada dan tingkatkan mitigasi dengan cara melakukan pengecekan kekuatan bangunan rumah, menguatkan benda-benda yang mudah jatuh, mengecek jalur evakuasi, tempat-tempat evakuasi, rambu-rambu bahaya tsunami, dan media komunikasi kepada masyarakat untuk menyampaikan peringatan dini,” pungkasnya.
Baca Juga: Tinggi 157 Mdpl, Ini Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau
(Tim/Yar/P1)