Lantaran menjadi sorotan publik, Komisi V DPRD Lampung minta pembangunan mega proyek dua gedung RSUD Abdul Moeloek bernilai puluhan miliar dihentikan sementara hingga ada penjelasan dari konsultan.
Kedua gedung itu adalah gedung perawatan bedah terpadu dengan nilai Rp38 miliar dan pembangunan gedung perawatan neurologi senilai Rp22 miliar. Ketua Komisi V DPRD Lampung, Yanuar Irawan mengatakan, konsultan harus memberikan penjelasan apakah pembangunan gedung itu layak dilanjutkan atau tidak.
“Melihat persoalan yang saat ini sedang ramai disorot publik terkait bangunan di RSUAM yang dianggap bermasalah, maka sesuai dengan yang saya sampaikan ketika sidak ke RSUDAM agar sebelum dilanjutkan sebaiknya kita minta dan dengarkan dulu pendapat dari tenaga teknis yang bersertifikat,” kata dia.
Agar polemik dimasyarakat tidak meluas dan memunculkan presepsi negatif, maka sebaiknya pengerjaan dua gedung itu dihentikan atau distop sementara. “Jadi hentikan dulu sementara pembangunannya sampai ada penjelasan dari konsultan teknis,” imbuh politisi PDI Perjuangan Lampung ini, Minggu (05/06/2022).
Menurut Yanuar, konsultan teknis bersertifikat harus melakukan penilaian secara obyektif sesuai kondisi fisik bangunan apakah layak dilanjutkan atau tidak pembangunannya. Karena gedung itu dibuat untuk tujuan mulia yaitu untuk pelayanan publik dibidang kesehatan. Jadi jangan sampai terjadi apa-apa yang justru menimbulkan persoalan baru.
“Sekali lagi untuk kebaikan bersama saya minta dihentikan atau ditunda dulu untuk sementara waktu sampai ada kepastian dari konsultan teknik yang menyatakan itu layak dilanjutkan,” tegas Yanuar.
Diketahui, dua mega proyek RSUD Abdul Moeloek tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi sehingga berpotensi mengakibatkan kerugian negara hingga miliaran rupiah. Hal itu terungkap dari haril temuan BPK RI.