Lampung77.ID – Bonus pelatih dan atlet Lampung peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua hingga kini belum cair.
Lama menunggu tanpa kejelasan, perwakilan pelatih dan atlet Lampung peraih medali di PON XX/2021 Papua pun akhirnya mendatangi Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung, Jumat (25/2/2022) kemarin. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan hak atau bonus yang sampai saat ini tak kunjung cair.
Perwakilan pelatih dan atlet tersebut berasal dari sejumlah cabang olahraga seperti Angkat Besi, Angkat Berat, Bisbol dan Sofbol, Karate, Muaythai, hingga Senam.
Kedatangan para pelatih dan atlet tersebut awalnya bertujuan untuk menemui Ketua Umum KONI Lampung, M Yusuf Barusman. Namun, lantaran yang bersangkutan tidak berada di tempat, mereka kemudian diterima Ketua Harian KONI Lampung, Hanibal dan Sekretaris Umum KONI Lampung, Subeno.
Mewakili para pelatih, Muklas, mengatakan mereka selama ini menunggu pencairan bonus yang sebelumnya sudah diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Lampung di Mahan Agung. Namun ternyata, hingga empat bulan atau sampai saat ini bonus yang dijanjikan tersebut tidak pernah ada kabar.
“Mohon disampaikan kepada Ketua Umum KONI Lampung bahwa kami menunggu hak kami. Selaku pelatih dan atlet kami sudah melaksanakan tugas kami mulai dari Pra PON, hingga PON di Papua dengan sekuat tenaga bahkan dengan berdarah-darah. Tentu kami berhak dong atas bonus sebagai hak kami. Maka dari itu kami ke sini menanyakan hak kami ini. Mohon maaf sebelumnya,” kata Muklas, dalam keterangannya seperti dilansir Lampung77.com –jaringan Lampung77.id, Sabtu (26/2/2022).
Muklas mengaku sempat mendengar adanya kabar yang beredar bahwa bonus tersebut sudah dapat dicairkan pada bulan Februari ini. Namun, nyatanya masih belum ada kejelasan.
“Seharusnya kami diberikan kemudahan. Selama ini, di kepengurusan KONI Lampung sebelumnya bahkan hingga mencari dana talangan untuk memenuhi kebutuhan para atlet Lampung. Maka dari itu mohon disampaikan kepada bapak Ketua Umum KONI Lampung agar segera menyelesaikan hak-hak kami para atlet dan pelatih ini,” ujarnya.
Sementara itu, atlet senior Uyung Hendri dari cabang olahraga Baseball peraih medali perak PON XX Papua menegaskan bahwa sebagai atlet sudah mengorbankan waktu tidak kurang dari dua setengah tahun untuk persiapan hingga akhirnya mempersembahkan medali bagi Kontingen Lampung di PON Papua.
“Kami menjadi atlet sudah berapa kali PON. Dan kali ini benar-benar aneh menurut saya. Ada apa ini? Kami bukan tanpa alasan datang ke sini. Ketimbang kami harus bicara di luar sana tidak karuan, maka kami sampaikan keluhan dan kebutuhan kami ini pada jalur yang benar,” ujar Uyung.
Dia menambahkan bahwa para atlet ditarget untuk membawa Lampung ke peringkat 10 besar dan target itu pun telah terwujud.
“Kami sudah berjuang dan sudah memberikan yang terbaik. Selama 3 tahun kami berjuang baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya. Kami sudah memberikan kewajiban, sekarang kami menuntut hak kami,” kata dia.
Keluh kesah senada disampaikan atlet Karate Putri Lampung, Sherly. “Kami sudah jauh bahkan meninggalkan keluarga, teman-teman dan kepentihgan lainnya saat persiapan selama 3 tahun. Lalu, berjuang keras sampai keluar darah dalam membela Lampung tercinta ini. Tolong Pak Ketua Umum KONI, segera berikan hak bonus kami,” ungkapnya.
Sherly mencontohkan, di daerah lain bonus sudah cair bahkan ada yang setelah PON selesai langsung dibayar. Berbeda dengan Lampung yang sudah 4 bulan belum juga ada titik terang atau kejelasan kapan bonus akan keluar.
Klik ke halaman selanjutnya >>> Ketua Harian KONI Lampung Hanibal meminta…