Lampung77.ID – Gara-gara minyak goreng langka, penjual kerupuk ikan di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur (Lamtim), setop produksi.
Puluhan pelaku UMKM yang memproduksi dan menjual kerupuk ikan di wilayah Lampung Timur tersebut bahkan kini dibayang-bayangi gulung tikar. Sudah sepekan ini mereka tidak produksi.
“Sudah satu minggu ini kami berhenti produksi. Sudah cari kesana kemari gak dapat minyak goreng,” kata Muslim (52), salah satu pelaku UMKM kerupuk ikan di Jalan Lintas Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, saat ditemui di kediamannya, Jumat (18/2/2022).
Menurut Muslim, distributor minyak goreng yang selama ini selalu memasok ke kiosnya setiap hari kini sudah tak lagi datang karena alasan tidak ada minyak goreng.
Sehari-hari, selain memproduksi kerupuk mentah, Muslim juga berjualan kerupuk ikan di kiosnya yang berada di sekitar bundaran Jalan Lintas Kecamatan Labuhan Maringgai.
Ia mengatakan dalam sehari membutuhkan sekitar 20 liter minyak goreng. Saat ini, kerupuk ikan yang diproduksinya hanya masih berupa bahan mentah lantaran tak bisa digoreng.
Muslim menuturkan, kelangkaan minyak goreng itu juga berpengaruh ke daerah lain yang biasanya dipasok bahan kerupuk mentah hasil produksinya.
“Pelanggan yang berada di daerah lainya juga beralasan tidak bisa goreng kerupuk karena gak ada minyak goreng,” kata Muslim, seperti dilansir Lampung77.com –jaringan Lampung77.id.
Muslim mengaku saat ini hanya bisa pasrah lantaran masih belum mendapatkan solusi terkait permasalahan untuk menghadapi kelangkaan minyak goreng.
Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Pemkab Lampung Timur Akan Sidak Retail hingga Operasi Pasar
“Padahal adanya Covid-19 ini saja omset kami sudah turun drastis hingga 60%. Ini malah sekarang ditambah minyak goreng langka enggak ada di pasaran,” kata Muslim yang sudah menekuni usahanya selama 18 tahun itu.
Dalam produksi kerupuk, Muslim mempekerjakan 9 orang yang merupakan para ibu rumah tangga di sekitar tempat tinggalnya. Para pekerja itu mendapat bayaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per orang. Sebelumnya, Setiap hari produksinya hingga mendapai 5.000 kerupuk mentah.
Baca Juga: Duh, Stok Minyak Goreng di Minimarket Lampung Timur Kosong
(Andono/Yar/P1)