LAMPUNG TIMUR, LAMPUNG77.ID- Nelayan pesisir laut Lampung Timur meminta kompensasi dampak pencemaran limbah minyak yang berasal dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore Southeast Sumatera (OSES).
Pencemaran limbah minyak ini terjadi di perairan laut dan pantai Lampung Timur selama beberapa hari ini. Imbasnya, hasil tangkap nelayan menurun dan jaring-jaring nelayan rusak.
“Penghasilan menurun drastis, jaring terkena limbah gumpalan hitam susah dibersihkan dan rusak,” kata Sanipah (48), nelayan jaring Desa Muara Gading Mas, Lampung Timur, Rabu (20/7/2022).
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lampung Timur, Ahmad Alfian menyebutkan imbas dari limbah tersebut berdampak kepada ratusan nelayan di wilayah Lampung Timur.
“Sudah ratusan nelayan mengadu ke kantor HNSI dengan masalah yang sama, yakni limbah itu,” kata Ahmad Alfian.
Menurut Alfian, perusahaan migas tersebut harus bertanggung jawab dan wajib memberikan kompensasi kepada nelayan di pesisir Lampung Timur.
Alfian juga menyebutkan bahwa para nelayan mengkhawatirkan dampak pencemaran tersebut bisa berkepanjangan meskipun saat ini perusahaan telah berusaha melakukan upaya pembersihan areal yang terkena limbah.
Selain itu, perwakilan nelayan Lampung Timur ini juga meminta agar pihak PHE OSES dapat menyampaikan hasil identifikasi dampak pencemaran tersebut secara transparan kepada nelayan dan publik.
“Saya minta perusahaan melakukan konferensi pers, apa penyebab dan akibat dari pencemaran itu nantinya agar nelayan tak dilanda kekhawatiran,” ujarnya.
Menurutnya, pencemaran tersebut sudah berulang kali terjadi setiap tahunnya. Sedangkan laut Lampung Timur merupakan mata pencaharian bagi ribuan warga nelayan di wilayah pesisir setempat.
Baca Juga: Limbah Minyak Cemari Pantai Lampung Timur, Ini Tanggapan PT PHE OSES
(And/P1)