LAMPUNG77.ID — Sekolah Rakyat yang berlokasi di Desa Taman Asri, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur diresmikan oleh Bupati Ela Siti Nuryamah. Bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 75 murid siswa dari sekolah tersebut memulai pembelajaran baru, Rabu (1/10/2025).
Bupati mengatakan sekolah rakyat bukan sekadar ruang belajar, melainkan instrumen nyata untuk memutus rantai kemiskinan di daerah. Program sekolah rakyat yang digagas Presiden Prabowo memiliki filosofi besar, yakni memanusiakan manusia, sekaligus menjadi bagian dari strategi nasional mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“Mereka yang sekolah di sekolah rakyat benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu, dan sudah diverifikasi faktual oleh rekan-rekan PKH,” kata Ela.
“Lampung Timur masih memiliki angka kemiskinan tinggi. Namun, sudah turun 1,04 persen. Semua pihak harus mengawal implementasi program ini di lapangan,” ujarnya.
Baca; Sejiwo Masuk Sekolahan di Lampung Timur
Ela menekankan, metode pembelajaran di sekolah rakyat berbeda dari sekolah umum pada umumnya.
“Di sini tidak mengedepankan talenta, kecerdasan, atau postur tubuh. Metodenya berpihak pada anak-anak yang orang tuanya kurang mampu,” terang Bupati.
Menurutnya, pembangunan tidak hanya soal sumber daya alam, tapi juga penguatan sumber daya manusia.
“Sekolah rakyat adalah investasi untuk pengembangan SDM kita,” tambahnya.
Baca: Purnama Hidayah; Hukum Paling Berat Pelaku Kekerasan Perempuan dan Anak
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Lampung Timur, Agus Subagiyo, menjelaskan dasar hukum pelaksanaan program ini.
Ia menyebutkan adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Selain itu, juga terbit surat dari Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Nomor 1661/3.4/DL.03/9/2025 tertanggal 19 September 2025.
Surat itu berisi persiapan MPLS bagi peserta didik baru sekolah rakyat tahun ajaran 2025/2026.
Agus menjelaskan, tujuan utama sekolah rakyat adalah meningkatkan akses pendidikan formal bagi anak-anak keluarga pra sejahtera.
“Sekolah ini juga menjadi wadah pembelajaran terintegrasi antara pendidikan dasar, keterampilan hidup, dan pembentukan karakter,” katanya.
Baca: Lampung Timur MoU dengan Sumedang, Optimalkan Digitalisasi Pelayanan Publik
Ia menyebut, sebanyak 75 anak telah terdaftar, terdiri dari 25 siswa SD dan 50 siswa SMP.
Seluruh siswa tersebut masuk dalam kelompok desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN).
Kegiatan MPLS yang berlangsung mencakup pengenalan lingkungan belajar, sosialisasi tata tertib, serta literasi dan numerasi dasar.
Selain itu, siswa juga mengikuti penguatan karakter melalui kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan.
Fasilitas sekolah rakyat dilengkapi dengan asrama, seragam lengkap, hingga tenaga pendukung seperti wali asrama, tenaga medis, juru masak, dan petugas kebersihan.
Kepala Sekolah Rakyat, Winarsih, menyebut ada tiga wilayah di Provinsi Lampung yang mendapat program sekolah rakyat, salah satunya Lampung Timur.
Baca: Bupati Lampung Timur Evaluasi Dapur SPPG
Menurutnya, keberadaan sekolah rakyat menjadi jawaban bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu agar tetap bisa mengejar cita-cita.
“Kami siap bersaing dengan sekolah lain dalam hal kualitas pendidikan,” tegas Winarsih.
Ia menambahkan, ciri khas sekolah rakyat adalah penggunaan kurikulum multi entri yang dirancang khusus sesuai kondisi siswa.
“Sekolah rakyat adalah program hilirisasi pendidikan dari pemerintah, dan kami berkomitmen menjadikannya sebagai rujukan bagi masyarakat pra sejahtera,” tutupnya.
Dengan dimulainya MPLS di Sekolah Rakyat Terintegrasi 34 Lampung Timur, diharapkan semakin banyak anak dari keluarga miskin bisa menggapai masa depan lebih baik.
(And/rls/P1)