LAMPUNG77.ID – Puluhan petani budidaya ikan patin gulung tikar karena banyaknya ikan yang mati di Desa Kebun Damar, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.
Angka kematian budidaya ikan tersebut mencapai hingga 50% lebih dan sudah beberapa kali musim ini dialami para pembudidaya ikan tawar di wilayah setempat. Akibatnya, mereka tidak dapat merasakan hasil panen. Bahkan, untuk dapat balik modal pun dirasa sangat mustahil.
Salah seorang pembudidaya ikan di Desa Kebon Damar, Slamet menyebutkan penyebab banyaknya ikan yang mati dikarenakan terserang penyakit sirip merah.
“Terkena penyakit sirip merah, kemungkinan akibat perubahan cuaca dan turun hujan terus menerus,” kata Slamet, saat ditemui di lokasi budidaya ikan miliknya di Desa Kebon Damar, Jumat (3/3/2023).
Menurutnya, penyakit sirip merah pada ikan patin itu biasanya dialami sejak ikan berusia 1 bulan hingga 3 bulan atau menjelang panen.
“Kalau sudah kena, ikan patin akan menggelepar lalu mengambang mati. Ada warna kemerahan di bagian sirip ikan. Setidaknya 2 kali sehari kita hanya membersihkan ikan yang telah mati mengambang itu,” kata Slamet, yang telah 4 tahun ini menggeluti usaha budidaya ikan tersebut.
Slamet menuturkan, kondisi banyaknya ikan yang mati tersebut tidak hanya terjadi di kolam ikan miliknya. Tetapi juga dialami sebagian besar pembudidaya ikan patin di wilayah setempat yang berjumlah sekitar 30 orang.
“Tiga kali musim ini pembudidaya ikan patin di Desa Kebon Damar gulung tikar. Modal usaha pinjaman dari bank sulit kita kembalikan,” ujarnya.
Slamet menuturkan, lokasi kolam ikan patin miliknya saat ini seluas 4 petak berukuran 25×40 meter persegi. Dalam satu petak kolam, ditabur bibit ikan patin hingga 15 ribu ekor.
Baca Juga: Nggak Kira-kira, Maling Sikat Ratusan Indukan Ikan Gurame di Lampung Timur
Ia mengaku biaya budidaya patin per bibit 10 ribu ekor hingga persiapan pakan membutuhkan modal berkisar Rp 25 juta – Rp 30 juta. Rata-rata bisa panen hingga 3 ton dengan harga saat ini yakni Rp 16.700/kg.
“Awal tahun ini kondisi paling kelam yang kami alami. Budidaya ikan patin gak dapat hasil, tanam sawah juga kebanjiran. Lengkap sudah penderitaan,” kata Slamet.
Untuk diketahui, di wilayah Desa Kebon Damar, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, selain mayoritas warganya adalah petani, sebagian besar juga adalah pembudidaya ikan air tawar, seperti budidaya ikan lele, nila dan patin.
Baca Juga: Ratusan Hektare Sawah di Lampung Timur Rusak Terendam Banjir
(And/P1)