LAMPUNG77.ID – Tim Divisi Humas Polri menghadirkan mantan Narapidana Terorisme, sebagai narasumber pada kegiatan sosialisasi sekaligus silahturahmi Kamtibmas di Pondok Pesantren Darussalamah, Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Selasa (30/5/2023).
Dengan tema “Terorisme Musuh Kita Bersama”, Tim Divisi Humas (Divhumas) Polri dipimpin AKBP Gatot Hendro Hartono, Kapolres Lampung Timur diwakili Kasat Binmas AKP Suryadinata didampingi Bidhumas AKP Holili dan Kapolsek Way Jepara Iptu Wahyu Rihadhi.
Hadir pula, Kepala Ponpes Darussalamah KH. Imam Sibawaih, Kepala Desa Braja dewa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para santri Ponpes setempat.
Sementara sebagai narasumber, Divhumas Polri menghadirkan mantan Narapidana Terorisme, Muhammad Nasir Abas, yang dulunya adalah mantan tokoh Jamaah Islamiyah (JI).
Dalam sambutannya AKBP Gatot Hendro Hartono menyampaikan, program kontra radikal yang merupakan program yang bertujuan membangun personal guna mencegah dan membentengi diri dari pengaruh radikalisme.
“Saat ini paham radikalisme dan separatisme banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen. Tujuannya merubah paham seseorang menjadi radikal” terangnya.
Gatot menambahkan bahwa perlunya upaya dan sinergi yang kuat antara Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat baik tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda untuk terus berperan aktif guna menangkal penyebaran paham radikalisme tersebut.
Sebagai narasumber, Muhammad Nasir Abas bercerita tentang pengalaman masa lalunya saat berada di Akademi Militer Afghanistan selama tiga tahun, saat di Philipina dan tempat lainnya.
Ia mengatakan teroris adalah musuh bersama. Sehingga, penanggulangan terorisme dan radikalisme tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh Kepolisian, namun harus dibantu oleh seluruh elemen masyarakat.
Nasir Abas mengungkapkan bahwa setiap masyarakat berpotensi direkrut oleh kelompok teroris dan kelompok radikal mulai dari diberikan pemahaman yang salah.
“Ada tiga tahapan perilaku masyarakat menuju ke terorisme. Pertama intoleran, kemudian radikal lalu puncaknya menjadi teroris” ungkapnya.
Baca: Keroyok Polisi, 2 Orang Diringkus Polres Lampung Timur
Mantan Ketua Mantiqi 3 Jamaah Islamiyyah Ini berpesan, agar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika diperkuat dan dipegang teguh oleh masyarakat. Karena dua hal tersebut merupakan senjata utama untuk melawan terorisme dan radikalisme.
Sementara itu Kasat Binmas, AKP Suryadinata mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama sama mewaspadai munculnya paham yang berujung memecah belah dan menghancurkan Negara tersebut.
“Terlebih di Lampung Timur ini sudah beberapa kali dilakukan penindakan terhadap terduga teroris, sehingga perlu upaya dan kerja bersama” tandasnya.
Baca: Baksos Polairud Polres Lampung Timur Layani USG Gratis Untuk Ibu Hamil di Kampung Nelayan
(And/P1)