LAMPUNG77.ID – Proyek siluman atau tanpa adanya papan informasi yang jelas terpantau di sebuah pekerjaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Desa Mataram Baru, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.
Cara pengerjaan di lokasi oleh para tukang dan kulinya terindikasi asal-asalan dan tak memenuhi aturan yang sesuai seperti pembangunan pada umumnya. Dari pantauan, salah satunya susunan batu pada kedua sisi pembangunan jaringan irigasi itu dikerjakan terkesan asal jadi.
Beberapa pekerja pembangunan proyek tersebut mengaku hanya melaksanakan pekerjaan tersebut atas petunjuk dari Munawar, seseorang aparatur desa setempat.
“Kami hanya kerja, semua petunjuk pengerjaan, drop material termasuk ongkos upah harian dari Pak Munawar,” ujar salah satu tukang yang mengaku bernama Andi.
Dalam pembangunan itu, olahan adukan antara pasir dan semen juga terlihat sangat janggal yakni hanya berbanding pasir 10 angkong dengan 1 sak semen.
Ada dugaan rencana mark up pembangunan proyek P3-TGAI senilai ratusan juta rupiah yang terletak di area persawahan Dusun 9 Desa Mataram Baru, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, itu.
Sementara itu dalam keterangannya, Kepala Desa Mataram Baru, Sudarmin mengakui pembangunan proyek P3-TGAI tersebut dari Balai Besar Provinsi Lampung.
“Pekerjaan itu dari Balai Besar, panjangnya sekitar 200 meter. Untuk besaran anggaran dan spesifikasi ukuran saya tak seberapa paham. Proyek itu di kelola oleh pihak rekanan, di lapangan di bantu oleh pihak sekertaris desa Pak Munawar,” kata Sudarmin, saat ditemui.
Sementara itu, Munawar saat dikonfirmasi enggan untuk bertemu. Melalui sambungan telepon, Dia mengaku hanya memasok semua material di lokasi. Dirinya juga enggan menyebutkan siapa pemborong proyek tersebut.
Baca: Seorang Gadis Dicekoki Minuman Keras Lalu Diperkosa di Irigasi Way Curup Lampung Timur
(And/P1)