LAMPUNG77.ID – Pasca viralnya sampah yang menumpuk di Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, ribuan orang berramai-ramai membersihkan sampah di pesisir pantai tersebut, Senin (10/7/2023). Sekitar 300 ton sampah berhasil diangkut dalam kegiatan bersih-bersih tersebut. Lantas, bagaimana kondisi terkini Pantai Sukaraja?
Dikutip dari Lampung77.com –jaringan Lampung77.id, di lokasi tersebut pada Selasa (11/7/2023) siang, kawasan pesisir Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, masih tampak dipenuhi sampah.
Tumpukan sampah yang mayoritas sampah plastik tersebut masih terlihat menumpuk di sepanjang bibir Pantai Sukaraja.
Baca Juga: Sampah Menumpuk di Pantai Sukaraja Bandar Lampung Jadi Sorotan Komisi IV DPR
Di lokasi, tampak terdapat sejumlah perahu nelayan. Sejumlah warga setempat juga terlihat sudah mulai beraktivitas. Pada hari ini sudah tidak tampak lagi adanya kegiatan bersih-bersih yang dilakukan seperti kemarin.
Warga setempat, Sanjaya mengapresiasi adanya kepedulian dari berbagai pihak yang turut membantu membersihkan sampah di pesisir pantai tersebut. Salah satunya, ia menyebut adanya peran dari Pandawara Group.
Baca Juga: 300 Ton Sampah Menumpuk di Pantai Sukaraja Bandar Lampung Dibersihkan
“Iya hadirnya Pandawara Group kemarin sangat membantu. Sekarang cukup lumayan bersih ya. kemarin, itu ada sekitar 40-an mobil (mengangkut sampah),” kata Sanjaya, saat ditemui di lokasi, Selasa (11/7/2023) siang.
Menurutnya, sampah yang sudah menumpuk di Pantai Sukaraja terlihat seperti daratan yang membuat lingkungan sekitar pantai tampak kumuh.
“Berhubung karena sampah jadi seperti ini. Sampah ini makin kesana jadi ngebuat lautnya keliatan kecil. Kita juga sempat mengeruk sampah ini sudah berapa meter, tapi masih ada aja sampah di bawahnya,“ kata Sanjaya.
“Harapan saya sih kalau bisa seumpamanya setengah tahun sekali itu dibersihkan, jadi sampah itu berkurang. Karena ini sudah lautan terkotor jatuhnya,” lanjutnya.

Sementara itu, Warga lainnya, Efendi menyebutkan tumpukan sampah di pesisir Pantai Sukaraja tersebut sudah terjadi sejak lama. Menurutnya, sampah-sampah itu juga berasal dari sejumlah wilayah sekitar, seperti Panjang.
“Jadi bukan sampah dari sini aja, sampah dari Panjang, dari daerah lain itu juga larinya kesini karena memang daerahnya disini linduk gitu,” lanjut Effendi, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan.
Ia mengaku sejumlah dampak dirasakan akibat sampah yang memenuhi kawasan pesisir Pantai Sukaraja tersebut. Mulai dari dampak terhadap kesehatan, hingga menurunnya hasil tangkapan ikan oleh warga setempat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.
“Banyak sih dampaknya, salah satunya mengurangi penghasilan nelayan. Sampah-sampah ini kan menumpuk sudah lama. Beberapa kali juga kami para nelayan gotong royong. Cuma ya memang begini terus kondisinya karena daerahnya yang linduk,” kata Efendi.
Efendi berharap sampah-sampah yang berada di pesisir Pantai Sukaraja itu dapat dibersihkan secara berkelanjutan.
“Harapannya pemerintah kota memperhatikan ya. Solusinya ada, kalau turuin petugas tiga atau empat orang dari Pemerntah Kota, itu saya rasa satu bulan atau setengah bulan sudah bisa kembali seperti semula. Tapi, kalau begini terus, jalan satu bulan, ya begini lagi karena disini tempat persinggahan sampah tadi,” harapnya.
(Tim/Akbar/Erico/P1)