Andi Suardi menduga erupsi tersebut terjadi karena adanya pelepasan energi Gunung Anak Krakatau.
“(Hembusan kolom abu) hanya disekitar gunungnya saja. Mungkin ada pelepasan energi,” jelasnya.
Andi mengatakan erupsi Gunung Anak Krakatau itu tidak berbahaya atau mengakibatkan kerusakan karena skalanya yang masih relatif kecil.
Berdasarkan foto yang diperoleh dari Andi Suardi, tampak kondisi erupsi Gunung Anak Krakatau. Dalam foto itu tetulis bahwa gambar diambil dari CCTV Pulau Sertung tertanggal 3 Februari 2022 pukul 16.31 WIB.
Andi mengingatkan masyarakat atau wisatawan agar tidak mendekat ke kawah Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level II atau Waspada. Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer dari kawah,” pungkasnya.
Baca Juga: Nelayan Asal Lampung Selatan Dilaporkan Hilang di Perairan Krakatau
(Tim/Yar/P1)