Tour Guide sekaligus Juru Pelihara Taman Purbakala Pugung Raharjo Lampung Timur, Surahmat baru-baru ini mengungkapkan kisah dibalik kolam megalitik tersebut.
Menurut Surahmat kolam megalitik dipercaya masyarakat sekitar sebagai air betuah atau air awet muda.
Uniknya lagi, air yang berada di kolam megalitik tersebut sampai saat ini tidak pernah kering meskipun kemarau panjang.
Surahmat bahkan menyebut dari hasil sebuah penelitian, air yang berada di kolam megalitik itu bisa diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
“(Hasil penelitian) langsung dari IPB, itu (air di Kolam Megalitik) PH air 7. Jadi layak diminum tanpa dimasak. Airnya juga tak pernah kering meski kemarau,” kata Surahmat, kepada Lampung77.com, baru-baru ini.
“Masyarakat sekitar menyebutnya air suci dan mitosnya bikin awet muda. Sampai sekarang airnya tidak pernah kering, kalau kemarau panjang malah semakin banyak airnya,” ungkap Surahmat.
Surahmat mengatakan sampai saat ini, air di kolam tersebut kerap dimanfaatkan warga setempat untuk mandi bahkan hingga terapi ikan.

Selain kolam megalitik, di Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo, Lampung Timur, ini juga terdapat beragam peninggalan sejarah dan purbakala lainnya. Di antaranya ada kompleks Batu Kandang atau Batu Mayat.
“Kalau di Batu Mayat itu digunakan sebagai ritual pernikahan. Mitosnya barang siapa tidak mempunyai keturunan yang lelaki memegang batu menhir atau batu mayatnya yang tegak berdiri atau phalus. Sedangkan yang perempuan memegang batu T atau simbol Yoni dan berdoa apa yang diinginkan bisa tercapai,” kata Surahmat.
Meski ritual tersebut masih ada sampai saat ini, kata Surahmat, tak sembarang pengunjung bisa memasuki situs Batu Kandang atau Batu Mayat tersebut.
Baca Juga:
5 Spot Wisata Lembah Hijau Lampung yang Instagramable, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun
(Andono/Yar/P1)