LAMPUNG77.ID – Lantaran kecewa pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Way Jepara, para kepala desa (kades) walk out atau keluar ruangan saat acara masih berlangsung. Ada beberapa alasan yang dikemukakan para kades itu karena meninggalkan ruangan acara.
Musrenbang tersebut berlangsung di Balai Desa Labuhan Ratu Baru, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Senin (13/2/2023) Siang.
Musrenbang dihadiri Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi, Ketua TP PKK Yusbariah Dawam Rahardjo, para asisten dan kepala dinas. Hadir pula 2 Anggota DPRD Dapil 3, Topik Gani dan Zakwan, beserta Forkopimcam.
Para kepala desa tersebut diantaranya adalah Kades Braja Asri, Braja Fajar, Braja Dewa, Labuhan Ratu Danau, Sumur Bandung, Sri Rejosari, Sumberejo dan Kades Sriwangi.
Para kades itu kecewa karena usulan pembangunan infrastruktur di desanya tidak masuk dalam perencanaan pada pemaparan program pembangunan acara Musrenbang.
Baca: Kecamatan Mataram Baru Lamtim Tercepat Lunasi PBB tahun 2022
“Acara Musren itu tidak ada pemerataan pembangunan di semua desa di Kecamatan Way Jepara. Setiap tahun yang dapat cuma 4 desa itu saja, apa kita ini enggak punya desa saja” ungkap Darusman, Kepala Desa Braja Asri, saat dikonfirmasi di luar acara Musrenbang.
“Tolong perhatikan azas keadilan, jangan pembangunan hanya di desa itu aja. Untuk apa kita musrenbang, memang kita hadir hanya pelengkap penderitaan saja” tambahnya.
Menurut Kades Braja Asri ini, padahal titik tolak ukur seorang pemimpin di desa karena adanya pembangunan sektoral, salah satunya adalah infrastruktur jalan aspal yang masuk ke desa.
Baca: Beredar Isu Pejabat Lampung Timur Kena OTT KPK, Bupati: Itu Kabar Hoax!
“Saya minta perhatian dari pemerintah daerah, agar azas keadilan dan pemerataan tentang pembangunan untuk Kecamatan Way Jepara ini. Karena kecamatan ini menjadi penopang ekonomi di Kabupaten Lampung Timur,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Kades Sumberejo. Menurutnya setiap Musrenbang usulan pembangunan infrastruktur jalan tak pernah menyangkut saat diusulkan.
“Yang selalu dapat program infrastruktur ya desa itu terus. Malah tahun ini desa saya tidak dapat sama sekali lagi,” tutur M Erfan.
Baca: 5 Desa di Way Jepara Lampung Timur Masuk Lokus Stunting
Ternyata Kades lainya juga merasakan hal serupa yakni usulan yang telah disampaikan sebelumnya juga tak masuk dalam perencanaan pembangunan berikutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lampung Timur geram dan menyayangkan atas aksi mereka. Menurutnya hal tersebut tak sepatutnya dilakukan oleh para kades.
“Sepertinya mereka tak punya etika sama sekali. Main slonong aja keluar ruangan,” kata Azwar Hadi.
Atas kelakuan para kades itu, Wakil Bupati akan memberikan teguran dan catatan atas ulahnya.
(And/P1)