Namun saat menaiki tiang bendera tersebut, lanjut Albert, diduga karena tidak kuat menahan beban korban, tiang tersebut melengkung dan patah.
“Tiang itu melengkung, melengkung, dan patah. Petugas yang naik itu tadi lalu dibawa ke puskesmas dan diperiksa alhamdulillah tidak terjadi apa-apa,” kata dia.
Pasca-kejadian tersebut, kata Albert, upacara pengibaran bendara pun masih tetap berlanjut hingga selesai.
“Alhamdulillah walaupun ada musibah itu, upcara tetap dilaksanakan sampai selesai. Semua tetap berjalan meriah hingga diadakan penurunan bendera,” ujar Albert.
“Menurut saya ini adalah kecelakaan murni, karena persiapan kami sudah matang. Latihan sudah tiga sampai empat minggu. Kemarin juga geladi resik sampai jam 5 sore dan semua juga sudah antiapiasi hal-hal yang tak diinginkan. Ya, manusia kan hanya bisa berusaha dan berencana, tapi semua ada di tangan Allah,” pungkasnya.
(Tim/Yar/P1)