LAMPUNG77.ID – Merespon nasib Nur Hayati, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Sentra Wyata Guna, mengunjungi dan menawarkan pemulihan psikis atau trauma healing dampak saat dirinya selama 16 tahun sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), menjadi korban perbudakan di Arab Saudi, Senin (16/1/2023).
Nur Hayati saat ini tinggal bersama neneknya di Dusun 1 Desa Sriwangi, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Usai dirinya bisa kembali pulang ke kampung halamannya beberapa hari lalu.
Baca: Cerita Nur Hayati Diperbudak Tak Digaji Bekerja Puluhan Tahun di Arab Saudi
Menurut Dani Dharma, pekerja sosial fungsional madya dari Sentra Wyata Guna, bahwa selain tawaran trauma healing, program Kemensos tersebut yakni atensi rehabilitasi sosial berupa pemenuhan kebutuhan usaha sampai kepada kewirausahaan atau keterampilan yang akan diberikan kepada Nur Hayati.
“Agar nanti setelah menjalani layanan rehabilitasi di sentra, dia punya bekal untuk kembali ke daerah, keterampilan ke daerahnya itu yang kita tawarkan,” jelas Dani Dharma.
Selama di Balai Sentra Wyata Guna kota Bandung, Lanjut Dani Dharma, akomodasi akan diberikan kepada Nur Hayati, termasuk juga bimbingan pelatihan keterampilan untuk kewirausahaannya termasuk modal usaha.
“Tapi ternyata tadi Nur Hayati lebih memilih ingin kumpul dulu dengan keluarga, karena sudah lama tinggal di Arab 16 tahun. Sambil di kampung dia berkeinginan berternak kambing bersama keluarganya,” ujar Dani.
Atas kemauan langsung yang disampaikan Nur Hayati itu, Dani Dharma sebagai petugas sosial akan mengupayakan dan menyampaikan keinginan Nur Hayati tersebut.
Baca: 16 Tahun Hilang, Tangis Pilu Sambut Nurhayati Tiba di Lampung Timur
Selain itu, Nur Hayati bersama keluarga tetap memohon bantuan Pemerintah agar terus memperjuangkan hak gajinya yang telah inkracht yakni sebesar 90.000 Riyal dapat diterima seutuhnya.
Diketahui, kedatangan tim Sentra Wyata Guna Kemensos di Kabupaten Lampung timur selain di Way Jepara telah mendatangi 3 lokasi diantaranya di Sukadana rumah Sukmaenah (39), seorang perempuan penderita tumor jinak sejak umur 3 tahun yang membutuhkan bantuan pengobatan.
Lalu, ke kecamatan Labuhan Ratu di Desa Labuhan Ratu 8 di kediaman Dilan, seorang bocah umur 5 tahun yang menderita tumor di bagian hidung yang juga membutuhkan biaya untuk Operasi.
Dan terakhir ke Kecamatan Mataram Baru tempat seorang Balita Muhammad Shehan Alfatih berusia 9 bulan yang tidak mempunyai lubang anus sejak lahir. Saat ini balita tersebut membutuhkan uluran tangan untuk biaya operasi selanjutnya.
Kedatangan mereka didampingi oleh Dinas Sosial Kabupaten Lampung Timur dan petugas sosial kecamatan setempat.
Baca: Jadi Budak di Arab Saudi, TKW Asal Lampung Timur Belasan Tahun Tak Digaji
Baca: 16 Tahun Tanpa Kabar, TKW Asal Lampung Timur Akhirnya Ditemukan di Arab Saudi
(And/P1)