LAMPUNG77.ID – Seorang penjual pakan burung ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam ruko kontrakan di Dusun Blitar Pekon Patoman, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung.
Korban diketahui bernama Abdi Pitaya (34), asal Jati Agung, Lampung Selatan. Jasad korban ditemukan pada Senin (24/4/2023) sekira pukul 18.30 WIB.
Kapolsek Pagelaran Polres Pringsewu Polda Lampung Iptu Hasbulloh menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Suprapto yang merupakan pemilik ruko. Saksi saat itu curiga dengan munculnya bau tidak sedap dari ruko yang dikontrak oleh korban sejak sembilan bulan yang lalu tersebut.
Lantaran tidak bisa menghubungi korban, saksi kemudian memberitahukan kepada sejumlah warga lain. Mereka lantas beramai ramai membuka pintu ruko dengan menggunakan kunci cadangan.
“Saat pintu dibuka, korban ditemukan dalam posisi gantung diri dengan menggunakan seutas kabel yang dikaitkan di kayu kasau pembatas ruangan dalam ruko,” kata Kapolsek Pagelaran mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya, dalam keterangannya Rabu (26/4/2023).
Saat ditemukan warga, lanjut Kapolsek, korban diduga sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh sudah membengkak dan mengeluarkan cairan kental serta aroma tidak sedap.
“Jenazah korban sendiri sudah berhasil kami evakuasi dan bawa ke rumah sakit Umum Pringsewu untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Baca Juga: Beban Hutang, Suami Ditemukan Gantung Diri di Way Jepara Lampung Timur
Berdasarkan hasil penyelidikan, ungkap Kapolsek, korban diketahui hanya tinggal sendirian di ruko yang dikontrak sejak sembilan bulan yang lalu tersebut.
Sebelum ditemukan meninggal duda anak dua tersebut juga diketahui sudah dua kali melakukan upaya percobaan bunuh diri namun berhasil digagalkan.
Selain itu di ponsel korban juga ditemukan percakapan korban dengan seorang temanya yang berisikan pesan ingin mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Tak hanya itu, di ponsel korban juga ditemukan foto selfie korban saat akan gantung diri dengan menggunakan kabel yang sudah dikalungkan di leher.
“Ya sebelum mengakhiri hidup korban diduga sempat mengabadikan momen tersebut melalui kamera ponselnya,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil olah TKP, lanjut Kapolsek, identifikasi dan keterangan sejumlah saksi diduga kuat penyebab meninggalnya korban karena murni bunuh diri.
Hal itu dikuatkan dengan hasil pemeriksaan medis bahwa ditubuh korban tidak ditemukan tanda tanda bekas penganiayaan dan terdapat ciri khas bunuh diri.
“Kasus tersebut murni bunuh diri namun demikian penyebab masih terus kami selidiki,” ungkapnya.
Kapolsek menambahkan, keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dan menolak dilakukan proses autopsi terhadap jenazah.
“Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.
Baca Juga: Geger di Hari Lebaran, Mayat Bayi Perempuan Ditemukan Ditumpukan Kayu
Informasi dalam berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun melakukan tindakan serupa. Bagi Anda para pembaca yang merasakan adanya gejala depresi atau dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk melakukan bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(Yar/P1)