LAMPUNG77.ID – Seorang warga Lampung Timur ditemukan tewas membusuk di bawah tempat tidur rumahnya di Dusun 5 Desa Sumberhadi, Kecamatan Melinting.
Sebelum ditemukan tewas, Senin (20/3/2023) siang, korban yang diketahui bernama Mukadi (64) tersebut dalam keadaan sakit stroke dan diabetes.
Namun, dari informasi yang beredar, pihak keluarga yakni anak kandung dan istri korban yang tinggal hanya berjarak beberapa meter, diduga enggan mengurus saat korban sakit.
Oleh Warga dan pamong setempat, jenazah korban kemudian dimakamkan di TPU desa terdekat.
“Dari pemeriksaan tim kesehatan yang didampingi kepolisian setempat, diperkirakan korban meninggal 5 hingga 6 hari sebelumnya. (Korban) terbujur di bawah ranjang tidur. Aroma jenazah diketahui warga yang lewat,” kata Iptu Saipulah, Kapolsek Melinting saat dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).
Kapolsek mengungkapkan pihak keluarga korban enggan mengurus korban saat sakit karena dilatarbelakangi korban yang dulunya sering bertindak arogan terhadap istri dan menantunya.
“Dari keterangan istri dan anak kandung korban yang tinggal sekitar 10 meter dari rumah korban ditemukan, keluarga sakit hati karena korban sebelum sakit sering bertindak arogan dan kasar,” ujar Kapolsek.
Meski demikian, sejumlah warga setempat menyayangkan hal tersebut sampai terjadi. Terlebih hingga menelantarkan korban begitu saja dalam keadaan sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Bahkan, salah satu keluarga lain yang berinisiatif hendak merawat korban pun, disebut mendapat ancaman jika memberikan makanan ke rumah korban.
Dari sumber keluarga terdekat, pamong desa juga telah mendatangi anak kandung korban hingga meminta pernyataan tertulis agar merawat korban yang sedang sakit sebelumnya. Namun, korban akhirnya tewas tidak diketahui hingga beberapa hari membusuk di bawah ranjang rumahnya seorang diri.
“Usai meninggal pun, pihak keluarga jauh yang mengadakan acara tahlilan untuk almarhum,” kata tetangga korban yang enggan namanya disebut.
Baca Juga: Beban Hutang, Suami Ditemukan Gantung Diri di Way Jepara Lampung Timur
(And/P1)